Slider

Pemeriksaan IVA untuk Deteksi Dini Kanker Serviks


Pemeriksaan IVA untuk Deteksi Dini Kanker Serviks



Deteksi dini kanker serviks lewat pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dianggap dapat menyelamatkan banyak wanita karena relatif mudah dilakukan dan hasilnya cepat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai metode, syarat, dan tingkat akurasi pemeriksaan IVA, simak artikel berikut.

Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan kedua dalam deretan kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pemeriksaan IVA sangat penting dilakukan. Pemeriksaan IVA dilakukan dengan meneteskan asam asetat (asam cuka) pada permukaan mulut rahim. Teknik ini dinilai terjangkau, mudah, hanya memerlukan alat sederhana, dan hasilnya bisa langsung didapatkan.

Metode Pemeriksaan IVA

Untuk melakukan tes ini, Anda dapat mengunjungi rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Pemeriksaan IVA dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Anda akan diminta berbaring dengan posisi kaki terbuka (Litonomi).
  • Dokter akan memasukkan alat bernama spekulum atau cocor bebek ke dalam vagina. Alat ini berfungsi menahan mulut vagina terbuka, sehingga leher dan mulut rahim dapat terlihat.
  • Kemudian dokter akan mencelupkan gumpalan kapas bertangkai mirip cotton bud ke larutan asam asetat atau asam cuka kadar 3–5%.
  • Gumpalan kapas yang telah dibasahi oleh asam asetat akan dioleskan perlahan ke permukaan jaringan serviks.
  • Dokter akan menunggu selama 1 menit untuk menilai reaksi yang muncul, biasanya berupa perubahan warna pada area serviks yang telah dioleskan asam asetat.

Syarat-Syarat Pemeriksaan IVA

Agar hasilnya akurat, pemeriksaan IVA hanya boleh dilakukan oleh wanita yang memenuhi syarat berikut:

  • Sudah pernah melakukan hubungan intim
  • Tidak berhubungan intim selama 24 jam sebelum pemeriksaan
  • Tidak sedang haid

Bila memenuhi ketiga syarat tersebut, Anda dapat menjalani pemeriksaan IVA secara berkala sesuai anjuran dokter atau setidaknya setiap 3–5 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kanker secara dini, sebab kanker serviks stadium awal sering kali tidak bergejala. Gejala umumnya baru muncul pada tahap lanjut.

Pemeriksaan IVA sangat dianjurkan bagi wanita yang berisiko terhadap kanker serviks, misalnya wanita dengan riwayat kanker serviks dalam keluarga, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau pernah mengalami infeksi menular seksual.










Posting Komentar

0 Komentar