Apa Itu Stunting? Serta Penyebabnya Pada Balita - Belakangan ini kita sering mendengar istilah Stunting, dan baru - baru ini pemerintah pun berkomitmen untuk memberantas stunting terutama pada anak - anak di Indonesia. Stunting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat atau tidak sesuai dengan potensinya.
Penyebab Stunting Pada Balita
Stunting pada balita, atau pertumbuhan terhambat, bisa disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, baik secara individu maupun sosial-ekonomi. Berikut beberapa penyebab umumnya:
Gizi Buruk: Kurangnya asupan nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin A, vitamin D, dan mineral lainnya dapat menghambat pertumbuhan anak. Gizi buruk pada ibu selama kehamilan juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin.
Infeksi dan Penyakit: Infeksi kronis atau penyakit yang sering muncul pada masa pertumbuhan anak, seperti diare kronis, infeksi saluran pernapasan, dan parasit usus, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan stunting.
Akses Terbatas terhadap Pelayanan Kesehatan: Kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat menghambat deteksi dini dan penanganan kondisi kesehatan yang mempengaruhi pertumbuhan anak.
Praktik Makan yang Tidak Sehat: Pola makan yang tidak seimbang, seperti konsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam, tetapi rendah serat dan nutrisi, dapat berkontribusi pada stunting.
Kesehatan Ibu dan Sanitasi: Kesehatan ibu yang buruk sebelum dan selama kehamilan, serta kebersihan lingkungan yang buruk, termasuk sanitasi yang buruk dan akses terbatas terhadap air bersih, dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan anak.
Kemiskinan dan Ketidakstabilan Ekonomi: Keluarga yang miskin atau berada dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil mungkin memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan, serta tidak memiliki kemampuan untuk memberikan perawatan yang memadai kepada anak-anak mereka.
Faktor Budaya dan Sosial: Faktor-faktor seperti praktik pemberian makan yang tidak tepat, kepercayaan budaya terkait makanan dan kesehatan, serta peran gender dalam alokasi sumber daya keluarga juga dapat memengaruhi pertumbuhan anak.
Pencegahan dan penanganan stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk intervensi gizi, kesehatan, sanitasi, pendidikan, dan ekonomi yang berkelanjutan.
0 Komentar